24.12.09

hidup penuh pilihan



Suatu hari, Bapak dan Anak hendak pergi ke suatu tempat dengan seekor keledai mereka. Sang Bapak menaikkan anaknya ke atas keledai, sementara dirinya sendiri berjalan kaki menuntun keledai tersebut. Perjalanan pun dimulai.
Belum jauh mereka melakukan perjalanan, mereka mendengar orang2 di sekitar mereka berbisik2 membicarakan mereka berdua.
"Anak kurang ajar.. Bapaknya sudah tua kok dibiarkan berjalan sementara dirinya naik keledai..", begitu kurang lebih yang diungkapkan orang2 ketika melihat mereka lewat.
Merasa melakukan kesalahan, mereka berdua menghentikan perjalanannya sejenak. Bapak dan Anak bertukar posisi agar tak dibicarakan orang2 lagi. Sekarang sang Bapak naik keledai dan sang Anak berjalan. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan.
Belum jauh lagi mereka melanjutkan perjalanan, terdengar kembali bisik2 orang yg melihat mereka lewat.
"Bapak macam apa itu.. Dirinya sendiri enak2an naik keledai, sementara anaknya dibiarkan berjalan.."
Merasa melakukan kesalahan lagi, mereka berdua berhenti dan berpikir. Lalu mereka memutuskan untuk sama2 menaiki keledai tersebut, kemudian melanjutkan perjalanan.
Lagi2 orang2 di sekitar mereka protes, "Bapak dan Anak yg tidak punya belas kasihan.. Keledai itu kan terlalu kecil untuk ditunggangi oleh mereka berdua.."
Bapak dan Anak berhenti lagi. Kali ini mereka memutuskan untuk berjalan kaki saja dan membiarkan keledai mereka tidak ditunggangi. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan sambil menuntun keledai itu.
Tapi ternyata yg mereka lakukan masih dianggap salah oleh orang lain.
"Dasar bodoh.. Apa Bapak dan Anak itu tidak tahu kalau keledai diciptakan untuk ditunggangi??"
***

Pilihan apapun yg kita ambil dalam hidup kita, apapun yg kita lakukan, mungkin akan selalu ada orang2 yg menganggap itu salah. Takkan ada habisnya jika kita memikirkan bagaimana pandangan orang lain terhadap apa yg kita lakukan, karena orang lain akan selalu menemukan celah. Tak baik pula jika kita hanya memikirkan bagaimana pandangan orang lain tanpa memikirkan bagaimana pandangan Allah terhadap apa yg kita lakukan.
Mungkin tak ada pilihan yg benar, tapi ada pilihan yg bijaksana..
Dan pilihan yang bijaksana adalah yg mendekatkan kita kepada Yang Maha Bijaksana.. :)
Wa Allah a'lam.



19.11.09

2012???


Saat pertama kali aku melihat sekilas cuplikan film tentang prediksi kiamat 2012 di layar televisi, aku dikagumkan oleh kejadian-kejadian didalamnya. Dibenakku sempat tersirat bahwa film itu akan benar-benar mengguncangkan dunia. Apalagi salah satu temanku ada yang bilang bahwa sutradara film ini sama dengan seseorang yang menyutradarai film prediksi kiamat sebelumnya yakni “The Day After Tomorrow”. Dan aku tahu bahwa film sebelumnya yang di sutradarai tersebut sangat berhasil sekali. Faktor-faktor tersebut semakin memperkuat obsesiku untuk menontonnya di bioskop-bioskop kesayanganku. Hehehe...

Tak lama setelah itu benar sekali dugaanku, tak sengaja aku melihat salah satu acara di televisi, program tersebut membahas tentang film prediksi kiamat 2012. Tanggapan-tanggapan dan respon-respon dari bebagai kalangan ditunjukkan, mulai dari MUI pusat, MUI daerah, artis-artis, penonton, dan warga masyarakat. Seperti biasa selalu ada pro kontra diantara mereka. MUI daerah Malang melarang warga menonton film tersebut, dengan alasan bahwa film tersebut bisa membawa pengaruh yang besar bagi warganya. Disisi lain MUI pusat memperbolehkan alias tidak melarang warganya yang ingin menonton film tersebut, dengan alasan bahwa film hanya dijadikan sebagai tontonan atau hanya sekedar hiburan, tidak dijadikan sebagai tuntunan bagi kita. Tetapi disisi lain MUI pusat selalu mendapat desakan untuk mengeluarkan fatwa untuk mengharamkan menonton film tersebut. Huuuchhh... memang kita ini sebagai masyarakat yang awwam selalu dibuat pusing dengan fenomena-fenomena yang terjadi di kursi atasan. Biarkan sajalah apa kata mereka toh kita tetaplah rakyat bawahan kan??

Setelah setiap hari kudengar komentar-komentar dari berbagai kalangan tersebut, aku menjadi semakin penasaran dengan adanya film itu. Ingin sekali aku segera menontonya dan memahami apa yang didalamnya. Nach kebetulan hari itu aku mendengar bahwa ada seorang temanku yang sudah mendapatkan copyan filmnya. Hari itu juga aku ingin segera mengcopynya dan menontonya. Ternyata permintaanku kali ini terkabul, aku segera mendapat copyan filmnya dan menontonnya bersama teman-temanku.

Rasa penasaranku akan segera terbayar setelah film itu mulai diputar, dibarengi dengan secangkir teh dan serenteng canggei di mejaku. Film yang berdurasi dua jam dua puluh dua menit ini cukup membuatku memras otak untuk memahami isinya, sebab apa??? Film ini menggunakan bahasa asing yang entah bahasa milik negara mana itu, sepengetahuanku menggunakan bahasa prancis, tapi entahlah. Jadi film yang aku lihat dengan durasi selama itu hanya mampu kupahami gerak gerik tokohnya saja, sehingga aku bagaikan menonton sebuah pertunjukan pantomim yang aku tak mengerti maknanya sama sekali, hanya ku ketahui judulnya saja, 2012.

Berlama-lama aku menatap didepan layar laptop sampai mataku merah yang berharap bisa mendapat jawaban dari pertanyaanku ini malah tak mendapat kepuasan sama sekali. Dari mulai opening sampai klimaks aku mencoba untuk memahami itu semua, tetap saja kupelototi layar laptopku,kulihat ada sebuah keluarga yang berusaha menyelamatkan keluarganya dari bencana gempa bumi yang sangat dahsyat. Mereka mulai berusaha keluar dari rumahnya dan menaiki mobil. Kemudian mereka dikejar oleh retakan-retakan tanah dan reruntuhan bangunan serta gedung-gedug bertingkat,hingga mereka mendapatkan sebuah kapal terbang dan menaikinya. Kemudian berusaha meloloskan diri denagn kendaraan itu. Merekapun mampu melewati berbagi puing-puing dan reruntuhan serta letupan-letupan berapi dari perut bumi. Mungkin yang dapat kuambil pelajaran dari yang ku tonton itu adalah bahwa “mulailah belajar menyetir yang gesit supaya kamu dapat selamat dari kiamat”. Memang terlihat sangat konyol. Hehehe....

Setelah film itu berhasil menyita waktuku yang seharusnya kubuat untuk mengerjakan PR Bahasa Inggris, ternyata tetap saja aku tak bisa mencapai rasa puas. Ku kira akhir dari film itu semua makhluk di bumi ini memanglah sudah binasa. Tapi ternyata prediksiku salah. Sebagian manusia yang mau berusaha masuk ke semacam benda buesar yang di buat orang amerika untuk berlindung dari bencana itu selamat. Dan bisa keluar pada kehidupan barunya. Pelajaran nomor dua bahwa “belajarlah teknologi yang canggih supaya kamu bisa melawan kiamat”. Heeheehee...



Dengan melihat film pantomim tadi setidaknya yang dapat kupahami bahwasanya menuurutku film itu bukanlah film prediksi kiamat 21-12-2012 yang akhir-akhir ini di gembar gemborkan, melainkan lebih pantas disebut film prediksi adanya kemungkinan keadaan bumi kita di tahun 2012.
Menurut Anda layak atau tidakkah film itu dipertontonkan??? Tinggal Anda yang menentukan.

Tinggal Selangkah Lagi

Nich lanjutane postingan yan tak sempat aku lanjutin!!! alhamdulillah sekarang baru sempat.!!
 
Tak terasa aku lulus dengan predikat lumayanlah dengan NUN 41,25, Ingin rasanya aku segera keluar dari tempat itu dan segera mengubah cara pandangku terhadap hidup, dan merasakan menjadi diri sendiri. Aku berpikir mungkin itu lebih baik dari pada aku harus bersembunyi di dalam kepura-puraanku. Dari pengalaman-pengalamanku masa lalu ku buat pijakan menjadi titik tumpu untuk melompat lebih jauh menjadi insan yang berguna. Hingga akhirnya aku benar-benar mampu melewati semuanya itu.

Inilah awal aku memulai kehidupan baru, kehidupan yang menurutku sudah mencerminkan keadaanku sebenarnya. Aku berteriak dalam hati inilah aku. Aku harus berani mencoba mengekspresikan siapa aku sebenarnya. Zach di MTsN Tanjunganom-lah aku di didik untuk menjadi manusia seutuhnya. Di MTs tercinta ini aku mulai mengumpulkan teman sebanyak-banyaknya. Tak heran tak lebih dari satu tahun aku sudah mampu mengumpulkan teman yang menurutku mereka asyik dan mau menerima kekurangan teman lain apa adanya. Walaupun sebenarnya aku tahu tak semuanya seperti itu. Tapi yach sudah cukup lumayanlah jika dilihat dari sudut pandang ku yang saat itu masih bau kencur. Aku yang saat itu masih menganggap bahwa persahabatan adalah kebersamaan. Dan dengan didukung dengan keberadaan teman-temanku yang seperti itu sehingga aku menganggap mereka mau berteman denganku berlandaskan apa adanya, bukan ada apanya. Tapi masa itu sudah membuatku cukup bahagia, karena masa itu telah sangat membantuku menilai siapa sebenarnya aku. Zach untuk para sahabat-sahabatku alumni MTsN Tanjunganom yang sempat membaca tulisan ini maaf za.. Untuk para guruku I Love you so much. Terima kasih buat semuanya yang telah membawaku ke gerbang kesuksesan. Semoga kalian semuanya selalu mendapat rahmatNya. Amin..

Dan alhamdulillah sekarang aku telah mencapai puncak remajaku. Kini aku menuntut ilmu di MATRIK, dan itu sudah lebih dari cukup bagiku untuk menyempurnakan separuh cita-citaku dari dulu. Di sini lah aku benar-benar menemukan arti hidup, susah,senang, kebersamaan, cinta, sayang, brutal,kebohongan, janji, semuanya jadi satu menyatu bagaikan permen bla bla bla rasanya manis,asam,asin rame rasanya.

Aku mulai mengerti akan kehidupan, hikmah kehidupanku dimasa lalu, apa yang sebenarnya terjadi dulu adalah bekalku sekarang. Kini aku mulai mensyukuri apa yang pernah orang-orang dulu lakukan kepadaku. Memang dahulu aku selalu menganggap bahwa Tuhan tidak pernah adil, aku selalu menunutut keadilan dari Tuhan tanpa berfikir untuk apa Tuhan melakukan itu semua. Kini akupun mengerti mengapa Tuhan melakukan itu semua, zach inilah yang terbaik untukku. Thanks God.

Tinggal selangkah lagi perjuanganku menuju gerbang masa depanku. Aku harus melewati semua ini dengan ikhlas,sabar,dan kuat. Memang benar apa kata orang-orang masa-masa saat seperti inilah banyak rintangan,hambatan,godaan yang menggoda kita untuk melakukan hal-hal yang kurang baik dalam menuntut ilmu agar kita tidak dapat mencapai gerbang kesuksesan. Ya Alloh semoga aku mampu menempatkan siapa aku, dimana aku, kapan waktuku, agar aku tetap bisa berinteraksi sosial dengan baik tanpa mengabaikan kewajibanku kepada Sang Kholiq dan Orang Tua. Amiiin..

9.11.09

Apa aja sich Kewajiban Kita???




Pernahkah kita berpikir seberapa banyak kewajiban kita??
Sebagian dari kita mungkin tak pernah berpikir untuk apa kita dilahirkan di dunia ini. Banyak kita lihat manusia di sekeliling kita yang lalai akan kewajibannya. Tak terkecuali kita, mungkin saja kita termasuk salah satu dari mereka. Yach kita berharap semoga kita tidak termasuk bagiannya.

Kebanyakan diantara kita pasti mengeluh apabila diberi tugas dari seseorang. Salah satu contohnya ketika kita diberi tugas dari bapak/ibu guru disekolah. Kita mengira bahwa beliau bertindak sesuka hati dalam memberi tugas kepada kita. Kita merasa diperlakukan tidak adil dengan hal tersebut. Mungkin sebagian dari kita ingin sekali protes dengan hal itu, namun sudah menjadi bagian dari kewajiban kita sebagai siswa untuk menghormati dan menghargai serta mematuhi semua perintah guru. Hal tersebut sudah tak asing terjadi di lembaga-lembaga pendidikan manapun. Sebenarnya hal yang paling mendasar bahwa kewajiban kita sebagai siswa adalah “ Belajar”. Dan sudah merupakan hak kita untuk mendapatkan tugas dan pelajaran dari para bapak dan ibu guru.

Tak bisa dipungkiri bahwa kita terlahir didunia ini tak hanya mempunyai satu kewajiban saja. Disisi lain kedudukan kita disini adalah sebagai seorang “Anak”. Banyak tugas yang harus kita lakukan sebagai seorang anak agar kita bisa disebut sebagai anak yang soleh dan solihah. Kitapun juga sering mendapat tugas dari orang tua kita. Beliau sering menyuruh kita mengerjakan tugas ini itu, yang mungkin terkadang membuat kita malas untuk mengerjakannya. Padahal kewajiban kita sebagai anak adalah membantu meringankan pekerjaan orang tua dirumah. Namun sebagai anak kita tidak ingin menyakiti hati orang tua kita dengan berkata kasar atau membangkang jika disuruhnya, sehingga kita selalu mencari-cari alasan untuk menolaknya. Seperti kalimat yang sering kita ucapkan “ ntar aja buk, saya masih belajar”. Itulah kata yang sering kita ucapkan untuk dijadikan alasan.

Itulah kelemahan kita, kita selalu mencampur adukkan kewajiban kita. Kita tidak bisa memilih dan memilah serta menempatkan dimana seharusnya kewajiban kita tempatkan. Seharusnya, kita menempatkan kewajiban kita sesuai dengan kedudukan kita. Sebagai contoh kedudukan kita sebagai hamba Alloh, kedudukan kita sebagi anak, kedudukan kita sebagai pelajar / siswa.

Apabila kita sedang berkedudukan sebagai hamba Alloh, maka kita juga mempunyai kewajiban dan hak sebagai hamba Alloh. Kewajiban kita seharusnya yakni selalu bertaqwa kepadaNya. Sedangkan hak kita adalah mendapat perlindungan dan pertolonganNya. Namun pada zaman sekarang ini jarang sekali kita temukan orang yang dapat menempatkan dirinya bagaimana mestinya. Seperti halnya kejadian seperti ini, kita sering menjumpai seorang muslim yang sering menunda-nunda sholatnya. Padahal waktu sholat telah tiba. Mereka sering membuat-buat alasan dari kewajiban pekerjaan lain seperti “belajar” , untuk digunakan sebagi alat penunda sholat. Hal tersebut sangatlah tidak pantas bagi seorang muslim. Harusnya mereka tahu diri saatnya mereka menunaikan kewajibannya kepada siapa.

Sekarang kita harus tahu bagaimana kita mesti membeda-bedakan kewajiban dan kedudukan kita. Padahal kewajiban kita sebagai manuusia tidak hanya belajar. Kita masih punya banyak kewajiban lain yang harus kita kerjakan. Yach mestinya Kita harus pandai-pandai menempatkandiri kita. Mungkin dengan begitu kita akan sadar bahwa betapa banyak kewajiban kita.

11.9.09

aSaM ManiS RaMadhaN


Ramadhan bulan yang selalu ditunggu-tunggu setiap kaum muslimin. Zupz kawan, Ramadhan tahun ini serasa penuh perjuangan bagiku. Tak hanya itu akupun merasakan hikmah dari salah satu ayat Alqur’an yang berbunyi “innama’al ‘usri yusra” Sesungguhnya dalam kesukaran terdapat kemudahan.

Kesukaran, zupz kata yang menurutku relatif maknanya. Tak semua orang suka dengar kata ini kawan. Tapi tahukah kawan, kata itu yang yang membuat kita merasa berat hidup didunia. Membuat kita malas melakukan sesuatu, membuat kita takut melangkah.
Namun jika kita mau menepis dan membuang jauh rasa-rasa itu dan menganggap kesukaran itu menjadi suatu ujian. Maka kita akan mencapai kemudahan.

Entah kenapa selama satu bulan ini aku berpuasa banyak hikmah yang dapat aku ambil.
Siang yang ku jalani terasa panjang dan panas, lapar dan dahaga menggerogoti kerongkonganku. Buka puasa yang ku tunggu akhirnya datang juga. Ku teguk segelas teh hangat untuk sekedar membasahi kerongkonganku yang kering. Ahhh...betapa nikmatnya!!!!

Memang kawan, jika kita mengharapkan sesuatu yang sangat kita inginkan,namun belum bisa terwujud. Jika sampai batas waktu yang ditunggu bisa terwujud akan mencapai puncak kenikmatan yang luar biasa. Itulah yang aku rasakan saat menyantap buka puasa ini kawan.

Ketika malam menjelang kita mendirikan sholat tarawih yang kata orang-orang sich dapat menyehatkan tubuh kita. Itung-itung olahraga, malam seperti biasanya kawan saat-saat pertama mendirikan sholat tarawih orang-orang dengan giat-giatnya menjalankan rutinitas itu, masjid penuh sesak dengan manusia. Mulai anak-anak hingga manula baik laki-laki maupun perempuan tak terkecuali. Mereka berjubal memadati shof demi shof. Entah dengan niat apa mereka berangkat ke masjid itu. Zups saya cuma bisa berharap mereka semua tak salah niat (he3...)

Ahhh.....biarkan saja kawan, mereka berniat seperti apa. Tak ada urusannya dengan aku. Tapi aku tak habis pikir koq tetep masih ada orang yang berniat jahil di tenggah-tengah niat suci untuk menghadap Rabbbnya. Mereka beraksi saat orang-orang sedang khusyu’ dan tuma’ninah menengadahkan tangan dan sujud mengabdi kepada Maha Pencipta. Entah tangan-tangan jahil siapa yang tega-teganya memporak-porandakan tumpukan “sandal”(mulai sandal jepit sampai high-hells) milik para jama’ah sholat.

Sandal yang semula sepasang, tak bisa diketahui lagi siapa dan dimana pasangannya. Entah dimana mereka menyembunyikannya. Hingga sampai jama’ah sholat berhamburan keluar masjid dan mencari sandalnya, para jamaah tersebut tak akan bisa menemukannya, walaupun itu sampai batas akhir manusia. Kalau sudah seperti itu, tahukah kawan apa yang terjadi??? Kita harus pulang tanpa alas kaki. Kalau ku ingat seperti jama’ah haji yang akan melaksanakan thawaf di tanah suci (hii..hiii...). Sudah berapa banyak korban yang berjatuhan gara-gara mereka??? Mungkin jari-jari ini tak sanggup menghitungnya kawan. Tapi aku juga salah satu dari korbannya. Bukan hanya sepasang kawan, tapi tiga pasang sandal sudah melayang kawan. Tak tahu entah dimana. Sungguh tega mereka.

Tapi kawan, kita tak bisa sepenuhnya menyalahkan mereka. Mungkin banyak faktor yang membuat mereka seperti itu banyak alasan yang membuat mereka melakukan hal itu. Mungkin mereka lebih membutuhkannya daripada kita atau mungkin mereka cuma iseng menyembunyikan sandal-sandal yang tak berdosa itu. Kurang kerjaan kawan...

HebAtNya MasA pUtiH Abu-aBu

Sebelumnya biarkan aku sedikit bercerita sobat. Agar sekwintal beban dihati dan fikiranku agak berkurang. Kan kuikuti gerak alunan pena tergores diatas keyboard . Hanya ingin menggoreskan sebait gagasan sumbang untuk mengungkapkan segala rasa. Namun tinta-tinta ini tak akan pernah cukup untuk menorehkan apa isi hatiku.

Kawan pernah ku katakan bahwa masa yang paling indah adalah masa remaja di SMA, bukan apa-apa, tapi masa itu adalah masa dimana kita bisa menuangkan semua ekspresi jiwa yang tak lain dan tak bukan adalah gejolak jiwa muda.

Kini aku merasakan apa yang pernah orang rasakan,masa-masa SMA. Aku sempat bangga dan bahagia saat aku m erasakan nikmatnya rasa ini. Rasa yang mungkin suatu saat nanti tidak bisa mengulanginya. Masa indah SMA. Buaaahaaagiaaa sekaliii.!!! Aku bisa kumpul bareng ma teman-teman tertawa,bercanda,senda gurau,menangis,berteriak bersama-sama. Dan ini kualami semua.....

Mungkin rasa ini yang pernah ibuku katakan padaku. “Masa yang paling indah adalah masa SMA”. Dulu aku sempat tak percaya dengan semua kata-kata itu. Aku tak dapat merasakan sama sekali rasa itu , saat aku baru memasuki bangku SMA, tepatnya kelas sepuluh. Aku Tk dPt menikmati semua rasa itu. Rasa bersatu, menyatu dalam jiwa mengalir disetiap darahku,dinadiku. Semuanya terasa milikku. Aku patut bersyukur.

Saat aku merasakan rasa ini, seakan orangtuaku, ku tempatkan setelah kawan-kawanku. Saat aku tak mengunjunginya selama dua minggu, aku masih belum merasakan kangen berat dengan beliau. Tapi tidak begitu jika dengan kawan-kawanku. Aku tak ingin melewatkan momen-momen ini tanpa bersama kawan-kawanku. Mengapa aku tak ingin melewatkan kebersamaan ini walaupun hanya satu detik.

Kebersamaan bersama dengan kawan yang singkat. Yang harusnya kunikmati. Kebersamaan yang hanya mengundang perpisahan yang cepat. Kadang aku juga berfikir,kenapa masa ini hanya kulewati tak lebih dari dua tahun?? Terasa kurang kawan....

Masa itu, masa dimana aku mulai percaya keberadaan kawan-kawanku,masa aku mulai percaya adanya persahabatan, masa disaat aku pasrahkan suasana hatiku un tuk mereka. Masa disaat orangtua tak menjadi prioritas utama. Masa ini masa yang seakan-akan milik kita sendiri. Masa remaja yang penuh gejolak jiwa. Aku ingin kembali menjalani masa-masa ini. Andaikan Tuhan memberikan aku sebuah permintaan kepadanya, pasti aku kan meminta “Ya Alloh, jadikanlah masa-masa ini, masa disaat bahagia bersama kawan-kawanku,menjadi masa yang tidak hanya indah untuk dikenang ataupun dilupakan. Namun jadikanlah masa-masa ini menjadi masa yang kekal abadi dan penuh berkah....amien”.

Hey kawan jadikanlah masa-masa ini untuk mencari jati diri kalian!!! Jangan biarkan masa-masa indah ini terenggut oleh polah tingkah nafsu yang tak pernah bertanggung jawab. Jika dalam masa kini engkau mampu mengendalikan segala bentuk nafsumu dan menjadi dirimu sendiri, niscaya kau akan merasakan kenikmatan hidup dimasa yang akan datang.

Beranilah untuk mencoba dan bersiaplah untuk berubah menjadi yang lebih baik.
Yakinlah pertolongan Alloh menyertai kita...Amien...
Sukseslah engkau dimasa kini ,luapkan semua ekspresimu,salurkan bakat dan minatmu ke hal-hal yang positif, niscaya kita akan menjadi remaja yang berkualitas unggul....Amien............

7.9.09

ReVoLuSI

Aku masih hafal betul bagaimana beliau mengajariku, tak pernnah sedikitpun aku berniat untuk menghapusnya dari memoriku. Aku hafal sekali bagaimana beliau meluruskanku jika aku berbuat tidak sesuai dengan keinginannya. Aku masih ingat ketika aku masih belum mengenal bangku sekolah, ketika aku belum mengenal aksara. Menurutnya pendapatnya selalu benar tak pernah mau mengalah, andai mau mengalah pun jikalau argumenku bisa diterima di otaknya.

Aku masih ingat ketika aku masih bocah dulu, dan hal itu begitu merekat di syaraf-syaraf otakku. Ketika aku terlambat bangun. Beliau selalu mengingatkan aku, dengan cara memanggil-manggil namaku dengan lantang, seperti genderang meriam menghancurkan bumi palestina. Dan tanpa aba-aba benda apapun yang didekatnya yang memungkinkan untuk beliau meraihnya di sahutnya dan langsung mampir dibadanku, Seketika mataku terbelalak dan terbuka lebar.

Beliaupun sangat hafal bagaimana sifatku , tapi mengapa dulu beliau belum bisa memahami siapa aku? Sebenarnya aku patut bersyukur dan berterima kasih karena masih bisa berhak atasnya. Sebab beliau sangat berjasa dalam membentuk kepribadianku menjadi sekarang ini.

tika dulu aku hanya diam daan bungkam karena aku tak cukup kekuatan , nyali dan bekal pengalaman untuk membantah argument-argumennya yang menurutku tidak semuanya objektif dan umum dikalangan masyarakat.

Tempo dulu aku masih belum bisa berfikir apakah system mendidik anak-anaknya sudah benar atau sebagiankah? Aku terus memeras otakku untuk mencari jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan yang mampir di otakku. Namun saat itu jawaban-jawaban tak pernah mau maqmpir di otakku.

Tapi sekarang aku mulai berfikir bahwa memang tak semua makhluk didunia yang hidup sempurna. Begitu pula dengan beliau, tak ada gading yang tak retak. Semua butuh proses, Saatnya aku bersuara!!!

Kini aku mulai tahu bagaimana cara ia mendidikku. Aku berterima kasih berkat didikan kerasnya yang membuatku semakin tegar menghadapi semua masalah hidup, aku menjadi tau. Dan kini aku menjadi berani unjuk gigi didepan beliau jikalau ada kata-katanya yang kurang berkenan di hati para pendegarnya. (healah)

Kini perlahan-lahan mulai kus adarkan beliau dengan secuil argumenku yang kudapat dari dunia lain yang ku anggap bisa sedikit ku tempelkan di fikirannya dan merubahnya seperti sekarang ini. Sehingga beliau menjadi paham betul dengan sifat dan sikap anak-anaknnya dan mulai bisa menerima secuil argumen dari para sanak familinnya.

Akibatnya Kini aku bisa membedakan mana yang menurutku bisa diambil hikmah untuk kehidupan anak cucuku kelak . untuk bahan didikanku bagi mereka. Dan akupun menjadi paham betapa lebih kejam dan kerasnya dunia diluar sana.

30.5.09

tiNgGal SeLanGkAh Lagi

Perjalanan hidup manusia tak selamanya akan berjalan mulus, pasti ada rintangan dan halangan yang selalu tiba-tiba datang menghadang. Namun salah satu dari sekian banyak perjalanan hidup pasti ada salah satu hal sisi lain dari hidup kita yang patut kita banggakan. Sebut saja pengalaman pribadi, Namun pengalaman itu tak harus juga menarik, inilah sekelumit perjalanan panjangku yang aku alami…

Saat pertama kali aku mengenal huruf dan angka, ibukulah yang mengajarkan apa itu A, apa itu B dan apa itu Z sehingga aku tahu gimana cara mengeja kata I-N-I B-U-D-I dan akhirnya aku tahu rangkaian kata demi kata dan kalimat demi kalimat hingga membentuk suatu gugusan kalimat yang indah dan penuh makna.
Tak hanya rangkaian kata yang beliau ajarkan kepadaku, namun deretan-deretan angka juga beliau perkenalkan kepadaku, sehingga aku menjadi tahu dan mampu berhitung dengan lihai pertambahan dan pengurangan.

Namun setiap orangtua pasti tahu yang terbaik buat anaknya hingga ibuku pun menyekolahkan aku di salah satu sekolah kecil di pinggir jalan raya sekolah Taman Kanak-Kanak , tepatnya di TK AISYAH Gading, Prambon, Nganjuk. Menuntut ilmu di sekolah itu tak banyak yang aku ingat hanya sekelebat rasa yang menurutku tak perlu aku ingat kenangan-kenangan itu, Namun waku selalu menuntutku untuk mengingat kenangan getir itu, apa sich kenangan itu? Bu ani bilang: ‘’ Kenapa anak ibu seperti ini?’’ Ibuku pun menjawab: ‘’maksud ibu?’’. Dengan nada khas ala ibu TK beliaupun berkata lagi :’’ Anak ibu kurang mau bergabung dengan teman-temannya.’’ Kata-kata SEPERTI INI yang selalu terngiang-ngiang sampai saat ini. Phobia itu yang mampu mengubah aku menjadi aku yang sekarang ini. TERIMA KASIH IBU GURUKU… Dimanapun engkau berada semoga engkau selalu dilindungi oleh Alloh SWT, amin. Salam sejahtera dari anak didikmu ini ibu…

Tak kurang dari satu tahun aku lulus dengan predikat baik lulus TK. Aku tak habis pikir kalau aku harus sekolah di tempat itu, tepatnya di SDN Sonoageng I Waung, Sonoageng Prambon Nganjuk. Selama 6 tahun aku menuntut ilmu disana, tak kurang dan tak lebih aku menerima perlakuan yang sama seperti temen-temenku di TK dulu. Aku merasakan tidak menjadi diri sendiri, aku hanya sebuah boneka yang bisa mereka permainkan sekena hati mereka sendiri. Aku[un tak merasakan begitu banyak pengalaman dan kebahagiaan tentang hidup saat disitu, tapi aku menjadi anak yang bandel di situ, mulai dari situ aku merasa betapa aku sangat mengecewakan kedua orangtuaku. Maafkan aku ibu bapakku terimalah sungkem maafku terhadapmu. Aku kan berusaha menepati semua yang kau pinta… tapi BELUM TENTU SEMUANYA LHO!! bERSAmbug.................

27.5.09

Mengenal Q

Ini adalah sebuah cerita dari seorang insan muda yang mencari jati diri dan tujuan hidup.
Di Suatu rumah yang sederhana telah datang sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yakni lahirlah sebuah bayi mungil anak pertama dari pasangan Mr. Suradi dan Mrs. Sri Ratna, bayi mungil yang mempunyai berat 2,7 Kg dan panjang 47 cm lahir dengan diiringi tangis bahagia, bayi yang lahir tepat pada malam hari tanggal 21 Desember 1991 ini lahir dalam keadaan prematur. Kira – kira ia berada dalam kandungan ibunya selama 7 bulan 10 hari, tak genap 9 bulan ia berada dalam kandungan ibunya rasanya ia meronta ingin segera melihat bagaimana rasanya kehidupan dunia. Hingga orang tuanya pun memutuskan kepadanya untuk mempermuda usia kelahirannya dan tergoreslah diatas selembar kertas kuning ‘’telah lahir anak kami yang bernama IBTA ULFI NURLAILI pada tanggal 25 januari 1992.

Akhirnya iapun tahu betapa berat dan kejamnya kehidupan dunia yang fana ini, tak ada sedikitpun rasa foya-foya yang nampak di kehidupan ini, sehingga ia menangis dan berkata,
“Andai kutahu sejak dulu bahwa betapa berat tugas yang harus ku tanggung setelah aku sampai didunia ini, pasti saat aku belum dilahirkan dan ditanya oleh Penciptaku dulu, aku lebih memilih tetap berada disurga yang nyaman dan damai. Aku akan bernyanyi-nyanyi bahagia disana.”

Tapi kenyataannya ia telah sampai didunia dan harus menghadapi kenyataan bahwa ia harus segera menunaikan tugasnya untuk Rabbnya sebagai bekal hidup kekal di akhirat.
Maka ia mulai sadar bahwa,
“ SAAT IA TERLAHIR KEDUNIA SEMUA ORANG TERSENYUM DAN HANYA IA YANG MENANGIS, MAKA IA HARUS MENEBARKAN BERJUTA- JUTA KASIH SAYANG DAN MELAKUKAN KEBAJIKAN, AGAR DISAAT IA MENINGGAL DUNIA SEMUA ORANG MENANGIS DAN HANYA IA YANG TERSENYUM”.



Ttd: ulphy luph Bp













Suara Qolbu Bocah Kecil © 2008 Por *Templates para Você*