30.5.09

tiNgGal SeLanGkAh Lagi

Perjalanan hidup manusia tak selamanya akan berjalan mulus, pasti ada rintangan dan halangan yang selalu tiba-tiba datang menghadang. Namun salah satu dari sekian banyak perjalanan hidup pasti ada salah satu hal sisi lain dari hidup kita yang patut kita banggakan. Sebut saja pengalaman pribadi, Namun pengalaman itu tak harus juga menarik, inilah sekelumit perjalanan panjangku yang aku alami…

Saat pertama kali aku mengenal huruf dan angka, ibukulah yang mengajarkan apa itu A, apa itu B dan apa itu Z sehingga aku tahu gimana cara mengeja kata I-N-I B-U-D-I dan akhirnya aku tahu rangkaian kata demi kata dan kalimat demi kalimat hingga membentuk suatu gugusan kalimat yang indah dan penuh makna.
Tak hanya rangkaian kata yang beliau ajarkan kepadaku, namun deretan-deretan angka juga beliau perkenalkan kepadaku, sehingga aku menjadi tahu dan mampu berhitung dengan lihai pertambahan dan pengurangan.

Namun setiap orangtua pasti tahu yang terbaik buat anaknya hingga ibuku pun menyekolahkan aku di salah satu sekolah kecil di pinggir jalan raya sekolah Taman Kanak-Kanak , tepatnya di TK AISYAH Gading, Prambon, Nganjuk. Menuntut ilmu di sekolah itu tak banyak yang aku ingat hanya sekelebat rasa yang menurutku tak perlu aku ingat kenangan-kenangan itu, Namun waku selalu menuntutku untuk mengingat kenangan getir itu, apa sich kenangan itu? Bu ani bilang: ‘’ Kenapa anak ibu seperti ini?’’ Ibuku pun menjawab: ‘’maksud ibu?’’. Dengan nada khas ala ibu TK beliaupun berkata lagi :’’ Anak ibu kurang mau bergabung dengan teman-temannya.’’ Kata-kata SEPERTI INI yang selalu terngiang-ngiang sampai saat ini. Phobia itu yang mampu mengubah aku menjadi aku yang sekarang ini. TERIMA KASIH IBU GURUKU… Dimanapun engkau berada semoga engkau selalu dilindungi oleh Alloh SWT, amin. Salam sejahtera dari anak didikmu ini ibu…

Tak kurang dari satu tahun aku lulus dengan predikat baik lulus TK. Aku tak habis pikir kalau aku harus sekolah di tempat itu, tepatnya di SDN Sonoageng I Waung, Sonoageng Prambon Nganjuk. Selama 6 tahun aku menuntut ilmu disana, tak kurang dan tak lebih aku menerima perlakuan yang sama seperti temen-temenku di TK dulu. Aku merasakan tidak menjadi diri sendiri, aku hanya sebuah boneka yang bisa mereka permainkan sekena hati mereka sendiri. Aku[un tak merasakan begitu banyak pengalaman dan kebahagiaan tentang hidup saat disitu, tapi aku menjadi anak yang bandel di situ, mulai dari situ aku merasa betapa aku sangat mengecewakan kedua orangtuaku. Maafkan aku ibu bapakku terimalah sungkem maafku terhadapmu. Aku kan berusaha menepati semua yang kau pinta… tapi BELUM TENTU SEMUANYA LHO!! bERSAmbug.................

27.5.09

Mengenal Q

Ini adalah sebuah cerita dari seorang insan muda yang mencari jati diri dan tujuan hidup.
Di Suatu rumah yang sederhana telah datang sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yakni lahirlah sebuah bayi mungil anak pertama dari pasangan Mr. Suradi dan Mrs. Sri Ratna, bayi mungil yang mempunyai berat 2,7 Kg dan panjang 47 cm lahir dengan diiringi tangis bahagia, bayi yang lahir tepat pada malam hari tanggal 21 Desember 1991 ini lahir dalam keadaan prematur. Kira – kira ia berada dalam kandungan ibunya selama 7 bulan 10 hari, tak genap 9 bulan ia berada dalam kandungan ibunya rasanya ia meronta ingin segera melihat bagaimana rasanya kehidupan dunia. Hingga orang tuanya pun memutuskan kepadanya untuk mempermuda usia kelahirannya dan tergoreslah diatas selembar kertas kuning ‘’telah lahir anak kami yang bernama IBTA ULFI NURLAILI pada tanggal 25 januari 1992.

Akhirnya iapun tahu betapa berat dan kejamnya kehidupan dunia yang fana ini, tak ada sedikitpun rasa foya-foya yang nampak di kehidupan ini, sehingga ia menangis dan berkata,
“Andai kutahu sejak dulu bahwa betapa berat tugas yang harus ku tanggung setelah aku sampai didunia ini, pasti saat aku belum dilahirkan dan ditanya oleh Penciptaku dulu, aku lebih memilih tetap berada disurga yang nyaman dan damai. Aku akan bernyanyi-nyanyi bahagia disana.”

Tapi kenyataannya ia telah sampai didunia dan harus menghadapi kenyataan bahwa ia harus segera menunaikan tugasnya untuk Rabbnya sebagai bekal hidup kekal di akhirat.
Maka ia mulai sadar bahwa,
“ SAAT IA TERLAHIR KEDUNIA SEMUA ORANG TERSENYUM DAN HANYA IA YANG MENANGIS, MAKA IA HARUS MENEBARKAN BERJUTA- JUTA KASIH SAYANG DAN MELAKUKAN KEBAJIKAN, AGAR DISAAT IA MENINGGAL DUNIA SEMUA ORANG MENANGIS DAN HANYA IA YANG TERSENYUM”.



Ttd: ulphy luph Bp













Suara Qolbu Bocah Kecil © 2008 Por *Templates para Você*