15.4.10

kisah pacaran yang menggandaikan aqidah

assalamu'alaikum warahmatullah...
maaf temen2 untuk kali kali saya kembali mengulang sebuah kisah yang patut anda baca, kisah ini sudah saya muat pada tempo hari tapi tidak ada salahnya kalo kali ini9 saya terbitkan lagi..baik temen inilah kisahnya
Kisah ini saya nukil dan edit (gubah) dari kitab Syeikhul islam ibnu Qoyyim Al Jauziyah rohimahullah dalam kitab beliau yang berjudul Roudhotul Muhibbin. Kalau dalam edisi terjemahan agak lupa kayaknya “ taman-taman orang yang jatuh cinta”, cet. Irsyad baitussalam ato buku “Cinta dan Syahwat” Ibnu Qoyyim. Tapi no what what ini saya ketengahkan kisah cinta dengan gaya bahasa apa adanya ( menjiwai hehehee).

Di suatu negeri tersebutlah seorang pemuda yang tampan dan cakap,dan muslim yang sholeh. Kesehariannya dia sebagai tukang kunci dan tukang pembuat pintu rumah. Pemuda ini hanya hidup berdua dengan ibunya. Mereka sangat bahagia dengan kesederhanaannya.

Seperti hari-hari yang telah lalu, pemuda ini selalu mendapat order dari masyarakat setempat untuk membenahi pintu sekalian dengan memasang kuncinya..kali ini dia dapat job dari seorang bangsawan kaya,,

Dengan semangatnya pemuda ini mendatangi rumah bangsawan tersebut,

“ permisi tuan, tadi tuan memesan saya untuk memperbaiki pintu, mungkin pintu yang mana tuan? Apakah saya bisa kerjakan sekarang?” Tanya sang pemuda kepada pemilik rumah.

“ Oh pintu yang depan ya, silakan di kerjakan sekarang saja, yang penting beres,,saya tinggal dulu sebentar” terang si pemilik rumah.

“Baik tuan.” Jawab pemuda ini dengan sopannya dan dia bergegas mendatangi pintu yang di tunjuk si pemilik rumah dan dengan teliti dia berusaha sebaik mungkin memberi pelayanan yang memuaskan untuk pelanggannya.

“dog dog dog tak tak tak..” suara peralatan pemuda itu yang sedang memperbaiki pintu, dengan konsentrasi penuh agar pekerjaannya cepat selesai.

Tapi tiba-tiba ada sekilas bayangan yang tampak oleh matanya seorang wanita menawan hati. Wanita tersebut sedang mengawasi si pemuda dengan seksamanya. Tampak raut-raut kekaguman di antara ke duanya.

Sungguh hati pemuda begitu takjub melihat kecantikan putri sang pemilik rumah, laksana rembulan di padang ilalang. Sebagaimana kebiasaan bangsa arab bahwa wajah yang nampak dari seorang wanita adalah sebuah fitnah yang terbesar yang membuat hati akan merasa cenderung kepadanya.

Begitu juga wanita ini dia begitu terpesona dengan ketampanan sang pemuda..

Hati mereka seperti terbang bersama angan angan yang tiada hentinya…

Akhirnya pemuda tesebut menyelesaikan pekerjaannya membenahi pintu, setelah mendapatkan upah dari sang pemilik rumah dia segera bergegas pulang.

“ Ya Allah, aku melihat wanita yang bagus perawakannya dan bersih wajahnya, sepertinya aku akan merindukannya” bisik pemuda dalam hatinya ketika dalam perjalanan.

Begitu juga sang wanita, kini pekerjaannya hanya melamun saja di kamar memikirkan pemuda tersebut. “ ternyata hatiku terfitnah dengan pemuda tersebut, apakah dia juga merindukanku ya?.”

“ Duhai engkau hati kemana gerangan membawa cinta yang tiada berujung.

Aku merindukan seseorang tapi aku tak sanggup menerka isi hatinya”

Rindu mereka semakin menjadi-jadi, kekalutan hati yang tak menentu, dan berusaha untuk mengungkapkan isi hati bahwa mereka betul-betul saling mencintai.

“ aku akan menemuinya dan akan ku katakan pada rembulanku”.

Rasa-rasanya beban hati akan menimpa insan yang di rundung ‘isyq. Tapi lihatlah kini aku datang kepadamu dan akan ku katakan dengan keceriaan hati agar engkau tahu jiwa ini begitu memikirkanmu.”

Tapi apa yang terjadi, taqdir Allah berkehendak lain, sebelum pemuda ini mengungkapkan isi hati, sang bangsawan dan keluarganya telah pindah ke sebuah negeri lain.

Maka meranalah hati pemuda ini karena sang pujaan hati makin jauh dari pandangan. Kini ia hanya meratap tentang nasib cintanya. Hari- harinya kini begitu sempit, hanya tangisan rindu yang tak terpendam.



Semakin hari rasa rindu semakin mendalam, dia hanya berpikir bagaimana cara ia tahu kabar sang pujaan hati. Maka dia mendapatkan jawaban yang tepat yaitu dengan menitipkan surat dan kurir ke sahabatnya yang biasa safar ke negeri sang wanita tinggal.

“ Sampaikan surat ini ke fulanah saudaraku, tanyakan kabarnya dan mintalah jawaban dari isi surat ini” pesan sang pemuda kepada sahabatnya yang akan safar.

Akhirnya sahabat ini safar dan menyampaikan surat yang di titipkan kepadanya. Dan begitu sang wanita mengetahui bahwa yang datang adalah kabar dari sang pemuda, dia begitu senang nya. Dan di bukalah surat ini yang berisi tentang ungkapan isi hati sang pemuda. Gayungpun bersambut, wanita ini begitu bahagia dengan apa yang barusan ia baca. Lantas dengan bergegas ia membuat surat balasan tentang jawaban hatinya.

“ sampaikan surat ini dan katakan pada fulan jika kerinduan yang terpendam akan segera terungkap laksana matahari di siang hari”.

Lalu pemuda tersebut pulang dari safarnya dan tidak lupa menyampaikan pesan dan surat dari seseorang.

Sang pemuda kian hari kian rindu akan cintanya setelah dia tahu sambutan cinta dari sang kekasih. Kini dia hanya meratapi nasibnya yang jauh dari sang dambaan hati. Rindunya yang semakin dalam membuat dia tidak bergairah,dia lupa makan, hari-harinya hanya melamun dan melamun hingga diapun terjatuh sakit.. dan sakitnya kian hari kian memburuk.

Ibunya melihat kondisi putranya merasa iba, dia bingung penyakit apa yang menimpa putranya, dia sudah mendatangkan banyak tabib tapi penyakitnya tak kunjung sembuh. Seperti kebanyakan seorang ibu yang begitu sayangnya pada sang anak, dia mencari tahu apa penyebabnya. Lalu dia mencoba mengorek keterangan dari salah satu sahabat sang putra.” Duhai ummu fullan.putramu terkena penyakit aneh,dia tidak akan sembuh karena obatnya begitu susahnya, dia sedang jatuh cinta” itulah jawabam dari sahabat putranya itu.dan banyak hal ihwal lain yang dia ketahuai juga tentang kisah cinta putranya.

Sang ibu yang begitu sayang pada putranya, dan menginginkan kesembuhannya. Dia berusaha menghibur dan menceritakan tentang sang wanita yang di rindukan sang putra dengan tujuan agar sang anak cepat sembuh “ Putraku bagaimana keadaanmu? Ketahuilah si fulanah juga merindukanmu, bersegeralah temui dia…blab bla bla……..” hibur sang ibu dengan cerita yang di buat-buat agar anaknya tambah semangat dan di harapkan cepat sembuh.

Tapi apa yang terjadi, maka makin merindulah pemuda ini, rindunya makin menjadi-jadi bak ulat yang terkena panas matahari di siang hari, begitu rindunya menjadikan kondisi pemuda ini semakin parah sakitnya. Dan hampir-hampir ia sakaratul maut.

dari facebook anggota mendamba pasabgan yang sholeh dan sholehah

13.3.10

Kapan Engkau Datang???



Publikasi: 14/05/2004 16:03 WIB
Assalammu'alaikum Wr. Wb....
Apakabar saukii? Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Aku berharap di manapun kau berada, kebahagiaan serta rahmatNya selalu menyertaimu.
saukiii, ...
Di mana Engkau sekarang? Aku selalu setia menantimu, pun saat usiaku jelang delapan belas tahun. Setiap usai shalat aku berharap pada Yang Kuasa untuk mengakhiri penantianku ini. Setiap malam, aku selalu menanti pagi, akankah engkau segera datang menjumpai. Mengajakku meniti jalan ilahi untuk mengayuh hidup menguatkan tekad untuk terus menjalankan titahNya juga Sunnah RasulNya.
Wahai saukii, ...
Apa yang beratkan langkahmu untuk menjumpaiku? Apa yang sedang kau lakukan sekarang ini? Mencari rupiah demi rupiah sebagai ongkos agar kita dapat mengayuh bahtera itu bersama? Berapa besar ongkos itu? Berapa jumlah rupiah yang akan engkau cari? Bahtera seperti apa yang ingin kau tumpangi? Ekonomi, standar, atau eksekutif?
Tak soal buatku, bahtera apa yang akan kita kayuh, toh yang penting untukku kita akan menjalani semua itu dengan keikhlasan yang amat sangat. Tak perlu risaukan berapa rupiah yang kau miliki saat ini. Berapapun jumlahnya, aku selalu akan menerimamu. Asal rupiah yang kau dapatkan bukan dari jalan tak kau ketahui dari mana asalnya.
Wahai saukii, ...
Apa yang sedang kau lakukan hingga kau menunda untuk bertemu dengan ku? Apakah ada amanah lain yang harus kau tunaikan? Seberat apa amanah itu? Aku ingin mendampingimu. Menemanimu menunaikan amanah itu bersama-sama.
saukii yang selalu ku nanti,...
Di mana kau sekarang? Apa yang kau lakukan saat ini? Aku selalu memudahkan langkahmu untuk mencapai cita-cita dan asa yang kau inginkan. Allah punya rencana untuk menunda mempertemukan kita sekarang ini karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk menghusung amanah yang jauh lebih berat. Ia ingin kita lebih matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya.
saukii,...
Siapapun yang Allah berikan untuk mendampingi hidupku, Aku akan selalu menantimu. Aku percaya Allah Yang Terkasih punya rencana yang terbaik untuk menyusun rencana hidupku juga hidupmu.
SAUKII ILAIKA,...
Kapan engkau datang? Aku akan tetap setia menantimu.
Dari ku yang merindukanmu
sebuah catatan menjelang pudarnya masa-masa putih abu-abu,,,,,,,,,,,,,,,,,,
dikutip dari majalah islam,,

12.2.10

Surat untuk Pa-Nda


Dear pa-nda
Untuk Pa-nda, aku ingin berucap beribu-ribu terimakasih karena kau aku ada. Tapi itu sich tak seutuhnya karena kau, tapi juga karena bu-nda ku tercinta, kalu buka karena beliau yang mengandungku yang bandelnya minta ampun ini mungkin aku tak akan bisa menulis untaian demi untaian ini.

Kali ini aku cuma ingin selayang pandang tentang ulasan makian yang ingin aku luapkan padamu. Mungkin kalau kau memebaca coretan-coretanku ini, aku tau reaksimu. Pasati kau akan lari terbirit-birit sambil memebawa clurit dan mencariku sampai dapat kemudian kau penggal kepalaku hidup-hidup,,, iiih,, sadis amat yaa,,,DON’T LEBAY,,tapi mungkin juga engkau tak kan setega itu padaku yang terbandel ini.

Sebagian dari temanku bangga akan kehadiran sosok pa-nda mereka dan sebagian yang lain pun ada yang biasa saja dengan kehidirannya, bagi mereka hanya sekedar untuk menghormati saja sebagai orang tua layaknya, kalau dengan aku sendiri entahlah masuk dalam kategori yang mana, hanya aku dan tuhan yang tahu.

Mungkin bagiku sososk pa-nda yang harusnya aku kagumi justru sangat tak kukenal, begitu asing di indraku. Siapa dia ?? mengapa sama sekali tumbuh rasa kagum di benakku?? Ya Alloh maafkan hambamu yang banyak dosa ini.

Pa-nda aku ingin mengenalmu lebih jauh agar aku mampu menyayangimu sepenuh hatiku layaknya anak menyayangi orang tua mereka. Tetapi semakin aku mengenal kau semakin aku menemui sosok aku didalam dirimu. Aku seperti berkaca dan semakin yakin bahwa aku adalah sosok jelmaanmu kecil.

Ada yang paling membuatku kurang suka tentang kau, kau selalu tak sadar dengan semua ini, kau tak mau melihat dan meraba siapa dirimu sebenarnya kau hanya membaca sosok orang lain tapi tak mau berkaca dengan sosokmu sendiri. Tengoklah siapa dirimu sebenarnya, kau selalu menyalahkan apa yang selalu ku perbuat kau selalu memaki bahwa itu semua seolah-olah salahku. Pa-nda Andai ku tahu betapa aku menyayangimu,, pa-nda andai kau tahu betapa bu-nda sangat mencintaimu hingga terlahir aku. Maafkan aku pa-nda aku hanya bisa menyuarakan suara hatiku lewat media ini, tapi bukan maksudku melukaimu,, dengarlah aku sangat menyayamgimu,, tapi aku hanya ingin kau tahu.




Aku yang mungkin tak pernah tau terima kasih, aku yang mungkin sarat akan dosa, aku yang mungkin bukan kakak yang baik buat adik-adikku, aku yang mungkin bukan pemimpin yang didambakan, dan aku yang mungkin mencintai kalian selamanya.

13.1.10

anugrah Ataukah UJian???


Hampir semua anak tak menyangka bahwa hari ini adalah hari pembagian rapor, awalnya akupun tak peduli dengan hal itu. Karena sudah dari awal aku yakin dengan hal yang positif bakal terjadi padaku. Akupun tak khawatir sama sekali, awalnya aku tak peduli dengan semua itu, dengan semua hasil yang bakal aku peroleh. Karena saat itu aku sudah tahu bahwa orang tuaku tak ada yang bisa datang untuk mengambil raporku. Entah dengan alasan apa, yang pasti alasan pekerjaan dan yang pasti alasan sibuk. Kalau hal seperti itu aku bisa memahami bahkan aku sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Keras memang hidup ini.

Saat-saat yang ditunggu pun tiba, aku pun tak berdebar sama sekali mengingat hasil kerja kerasku selama ini akan segera dibagikan. Karena aku tahu yang aku tunggu sudah pasti dan tahu. Kosong.

Tahukah kawan saat aku duduk-duduk didepan kelas bersama teman-temanku, tak tega aku melihat wajah-wajah teman-temanku yang sedemikian rupa menunggu orang tuanya keluar dari ruangan itu. Entah persepsiku yang salah membaca berbagai macam ekspresi wajah temanku atau hanya perasaanku belaka. Entahlah.

Tak lama kemudian temanku cewek tergopoh-gopoh datang ke kerumunanku dan memberi selembar kertas kepada kami, akupun ikut nimbrung di gerombolan itu. Setelah aku melihat kertas dari sela-sela kepala teman-temanku ternyata dua lembar kertas itu berisi pengumuman hasil try out kemarin, dan tahukah engkau kawan apa yang tarjadi??? Kulirik secarik kertas itu dan kulihat baris demi baris hingga kutemui namaku tertempel disitu, kutarik garis lurus kesampiing kanan lurus sampai kudapatkan keterangan “TL”. Apa itu kawan, zups aku LULUS tapi mengapa kawan ada huruf “T” didepan huruf “L”, apa itu tandanya kawan?? Entahlah Cuma kalian yang bisa mengartikan.

Sebenarnya tak hanya kejadian itu yang membuatku agak sedikit kecewa, beberapa menit kemudian kabar burung lewat aku mendengar bahwa peringkat satu,dua,tiga dipegang oleh dia,dia,dia. Yach aku sich pertama kali mendengar hal itu lumayan terkejut, tapi setelah kupikir-pikir mereka sudah mendapat hasil yang setimpal dengan kerja kerasnnya, tapi kupikir kembali tak semuanya seperti itu. Takdir tuhan dan usaha manusia.

Setelah kudapatkan bahwa ternyata hasilku selama ini adalah itu, yach ada sedikit kecewa. Wajarlah sebagai manusia biasa selalu mengambing hitamkan takdir Tuhan. Ataukah aku yang terlalu mengentengkan atau mungkin terlalu meremehkan semuanya. Perang batin.

Kejadian itu tak seberapa, hanya mungkin membuatku mempercayai bahwa mengapa disaat aku mau belajar sungguh tapi belum maksimal hasilnya, sedangkan disaat aku tak pernah berusaha sedikitpun malah memperoleh hasil yang cukup, kenapa kawan??? kenapa Tuhan?? Hufhfh sepertinya kali ini aku harus menghela nafas panjang, menghilangkan segala beban ini, banyak intropeksi diri, dan tentunya banyak-banyaklah bermunajah kepada Alloh serta merta diimbangi dengan usaha semaksimal mungkin, karena yang aku tahu 90% doa dan 10% usaha itulah komposisi yang tepat bagiku untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya.

Kini aku benar-benar menyadari bahwa ternyata banyak hal yang sering terlupakan untukku. Aku mesti bangkit.. mereka bisa kenapa aku tidak,,.

Suara Qolbu Bocah Kecil © 2008 Por *Templates para Você*