9.11.09

Apa aja sich Kewajiban Kita???




Pernahkah kita berpikir seberapa banyak kewajiban kita??
Sebagian dari kita mungkin tak pernah berpikir untuk apa kita dilahirkan di dunia ini. Banyak kita lihat manusia di sekeliling kita yang lalai akan kewajibannya. Tak terkecuali kita, mungkin saja kita termasuk salah satu dari mereka. Yach kita berharap semoga kita tidak termasuk bagiannya.

Kebanyakan diantara kita pasti mengeluh apabila diberi tugas dari seseorang. Salah satu contohnya ketika kita diberi tugas dari bapak/ibu guru disekolah. Kita mengira bahwa beliau bertindak sesuka hati dalam memberi tugas kepada kita. Kita merasa diperlakukan tidak adil dengan hal tersebut. Mungkin sebagian dari kita ingin sekali protes dengan hal itu, namun sudah menjadi bagian dari kewajiban kita sebagai siswa untuk menghormati dan menghargai serta mematuhi semua perintah guru. Hal tersebut sudah tak asing terjadi di lembaga-lembaga pendidikan manapun. Sebenarnya hal yang paling mendasar bahwa kewajiban kita sebagai siswa adalah “ Belajar”. Dan sudah merupakan hak kita untuk mendapatkan tugas dan pelajaran dari para bapak dan ibu guru.

Tak bisa dipungkiri bahwa kita terlahir didunia ini tak hanya mempunyai satu kewajiban saja. Disisi lain kedudukan kita disini adalah sebagai seorang “Anak”. Banyak tugas yang harus kita lakukan sebagai seorang anak agar kita bisa disebut sebagai anak yang soleh dan solihah. Kitapun juga sering mendapat tugas dari orang tua kita. Beliau sering menyuruh kita mengerjakan tugas ini itu, yang mungkin terkadang membuat kita malas untuk mengerjakannya. Padahal kewajiban kita sebagai anak adalah membantu meringankan pekerjaan orang tua dirumah. Namun sebagai anak kita tidak ingin menyakiti hati orang tua kita dengan berkata kasar atau membangkang jika disuruhnya, sehingga kita selalu mencari-cari alasan untuk menolaknya. Seperti kalimat yang sering kita ucapkan “ ntar aja buk, saya masih belajar”. Itulah kata yang sering kita ucapkan untuk dijadikan alasan.

Itulah kelemahan kita, kita selalu mencampur adukkan kewajiban kita. Kita tidak bisa memilih dan memilah serta menempatkan dimana seharusnya kewajiban kita tempatkan. Seharusnya, kita menempatkan kewajiban kita sesuai dengan kedudukan kita. Sebagai contoh kedudukan kita sebagai hamba Alloh, kedudukan kita sebagi anak, kedudukan kita sebagai pelajar / siswa.

Apabila kita sedang berkedudukan sebagai hamba Alloh, maka kita juga mempunyai kewajiban dan hak sebagai hamba Alloh. Kewajiban kita seharusnya yakni selalu bertaqwa kepadaNya. Sedangkan hak kita adalah mendapat perlindungan dan pertolonganNya. Namun pada zaman sekarang ini jarang sekali kita temukan orang yang dapat menempatkan dirinya bagaimana mestinya. Seperti halnya kejadian seperti ini, kita sering menjumpai seorang muslim yang sering menunda-nunda sholatnya. Padahal waktu sholat telah tiba. Mereka sering membuat-buat alasan dari kewajiban pekerjaan lain seperti “belajar” , untuk digunakan sebagi alat penunda sholat. Hal tersebut sangatlah tidak pantas bagi seorang muslim. Harusnya mereka tahu diri saatnya mereka menunaikan kewajibannya kepada siapa.

Sekarang kita harus tahu bagaimana kita mesti membeda-bedakan kewajiban dan kedudukan kita. Padahal kewajiban kita sebagai manuusia tidak hanya belajar. Kita masih punya banyak kewajiban lain yang harus kita kerjakan. Yach mestinya Kita harus pandai-pandai menempatkandiri kita. Mungkin dengan begitu kita akan sadar bahwa betapa banyak kewajiban kita.

0 komentar:

Suara Qolbu Bocah Kecil © 2008 Por *Templates para Você*